Laman

Sunday, May 17, 2015

Selalu ada

Enam tahun yang lalu
Aku merasa sendirian
Hanya ada aku, aku dan aku
Pagi menanti malam menepi
Malam mengharap pagi menatap
Tangisan hampa..
Kosong tanpa asa..

Kau datang tanpa disangka
Tawa hadir dengan menyapa
Canda mampu menggoda jiwa
Hangatnya tanganmu
memastikan kau ada..
Kau ada dan selalu ada..
Untukku..

Pagiku selalu tersenyum
Malamku terasa tentram
Hariku hangat bersamamu
Karena ku tahu..
Kau ada dan selalu ada..
Untukku..

Enam tahun sekarang
Aku merasa sendirian
Menanti canda dan tawa menyapa
Berharap sentuhan tangan yang hangat
Berdoa agar kau selalu ada..
Selalu ada..
Untuk kita..

Wednesday, May 6, 2015

Selamat Datang Sayang


Ku Cinta Kau Hari Ini..
Lebih dari Hari yang kemarin..
Dan akan kuberikan..lebih dan lebih..
Hingga akhir hayat nanti..

11 September 2014, hampir tengah malam..

Saya menerawang dan memicingkan mata, menghalau banyaknya cahaya lampu yang diletakkan di atas kepala saya. Lampunya bersinar terang benderang..sangat menyilaukan. Saya menyapu sekeliling ruangan dan merasa sendirian..Ruangan ini semuanya putih..bersih. Seketika saya mengigil kedinginan. Bukan hanya karena pendingin ruangan, tapi karena sadar saat ini saya berada dimeja operasi. Tubuh saya pun semakin berguncang karena menggigil mengingat ini pertama kalinya saya menghadapi operasi.

Ingatan saya kembali ke dua jam yang lalu ketika dokter menyarankan saya untuk operasi caesar. Umur kehamilan saya memasuki sudah 40 minggu dan saya mengalami perdarahan tanpa kontraksi sama sekali. Sebenarnya dokter sudah mediagnosa "Placenta Previa" dimana Plasenta saya (Ari-Ari) menempel pada bagian bawah rahim di usia kehamilan 24 minggu. Namun saya tetap berharap akan bisa melahirkan secara normal. Saat itu dokter menyarankan saya untuk selalu berpikir positif dan berdoa agar plasenta saya bisa bergeser seiring dengan berkembangnya bayi yang ada diperut saya. Namun disaat-saat terakhir, saya harus merelakan bayi saya dilahirkan dengan bantuan operasi.

Saya terkejut begitu melihat dokter dan beberapa petugas lainnya masuk. Dokter anestesipun mulai memberikan instruksi dan memberikan informasi dan efek-efek sebelum menyuntikkan obat bius dibagian punggung bawah. Dokter menjelaskan bahwa nanti saya akan merasakan sensasi kebas dan tidak bisa merasakan kaki atau bagian tubuh saya dari pinggang ke bawah. Saya menjawab dengan anggukan, menelan ludah dan sadar bahwa saya semakin gemetaran. Disuntik biasa saja saya ogah dan sekarang harus operasi..!

Dokter: "Bu..apakah terasa sakit?"
Saya : Tidak, dok. Obatnya sudah bekerja ya..
Dokter: "Iya..ibu tenang saya ya..ini hanya sebentar..kalau ibu mau tidur, silahkan bu.."

Kantuk memang menyerang saya..namun saya memaksakan diri untuk tetap terjaga..tak henti-hentinya saya berdoa didalam hati..Ya Allah..siapkanlah saya..lancarkanlah dan mudahkanlah proses kelahiran anak saya ya Allah..Buah hati kami yang sudah 5 tahun kami nantikan..buah hati yang selama ini didalam rahim dan selalu saya elus-elus..yang selalu menyapa saya dengan tendangan dan yang selalu membalas obrolan saya dengan sikutan yang sering membuat saya terkaget-kaget..sebentar lagi..sebentar lagi..tinggal hitungan detik saja..dan kita akan bertemu sayang..

Pukul 00.10

Saya melirik jam dinding sambil menahan kantuk dan kaget ketika mendengar jeritan bayi yang mengaung di seluruh ruangan..'eh..siapa yang nangis ya..?? Suara bayi..??' pikir saya sambil setengah melayang.. Eh..Anak saya..! Itu Anak saya..!!
Alhamdulillah..Saya mengucapkan rasa syukur berkali-kali. Hati dan paru-paru saya mengembang..nafas saya terasa berhenti ketika bayi lelaki mungil yang sudah dibungkus selimut didekatkan kepada saya. Suster mendekatkan pipi bayi ke pipi saya untuk dikecup. Pipi kami bersentuhan..Ini sentuhan pertama kita disaat kamu diluar perut bunda sayang..kamu begitu bersih..mungil..Bunda sudah tidak sabar untuk menggendong kamu..

Selamat Datang Sayang..Perjuangan kamu dimulai hari ini..Akan banyak hal-hal menantang yang telah menanti kamu..Akan banyak hal yang bisa kamu pelajari nantinya, yang bisa membuat kamu tertawa gembira, bahagia, menangis, terharu, sedih..Namun yakinlah..Doa Bunda dan Ayah selalu menyertai sayang..Semoga kamu menjadi anak yang Sholeh, Anak yang Di Ridhoi Allah, Tumbuh menjadi anak yang baik hatinya, mendapatkan limpahan keberkahan dan rezeki sehingga bisa menjadi pemimpin yang baik bagi umat Rasullullah..Seperti doa yang kami selipkan di namamu..

Selamat Datang Sayang,

Nama : Ziyad Altamish Bimodento
Lahir: Jumat, 12 September 2014, 00:10wib
PB : 49cm
BB : 3.030Kg.